Medan pada gua horisontal sangat bervariasi, mulai pada lorong - lorong
yang dapat dengan mudah di telusuri, sampai lorong yang membutuhkan
teknik khusus untuk dapat melewatinya.
a. Lumpur.
Lorong yang berlumpur dapat dengan mudah kalau lumpur tersebut tidak
terlalu tebal. Tapi dalam kondisi lumpur setinggi lutut bahkan sampai
setinggi perut, kita tidak mudah untuk melaluinya.
Untuk melewatinya kita bergerak dengan posisi seperti berenang. Dengan
posisi seperti ini akan lebih mudah bergerak dan menghemat tenaga.
b. Air.
Untuk kondisi lorong gua yang berair. terutama gua yang belum pernah di
masuki kita tidak mengetahui kedalaman air dan kondisi di bawah
permukaan air, untuk itu kita harus mengetahui prosedur dan mempunyai
fasilitas pendukung.
Syarat utama untuk melewati lorong yang berair adalah harus bisa
berenang. Tetapi dengan kondisi lorong yang serba terbatas, teknik
berenang dalam gua berbeda dengan berenang di kolam renang. Di sini kita
memakai pakaian lengkap, sepatu bahkan mungkin membawa beban yang cukup
berat.
Pembagian team juga harus di sesuaikan, untuk leader ia tidak boleh
membawa beban berat, karena leader harus membuat lintasan dan
mempelajari kondisi medan.
Dalam kondisi tertentu kita menggunakan pelampung, perahu karet terutama
untuk lorong yang panjang dan berair dalam.
Ada juga lorong yang hampir semua di penuhi oleh air hanya ada ruangan
sedikit yang tersisa. Untuk melewatinya kita harus melakukan DUCKING
( kepala menengadah ). Kadang-kadang kita harus melepas helm untuk
menambah ruang gerak kepala. Dalam kondisi tertentu kita melakukan
ducking dengan jongkok, bahkan dengan berbaring kalau badan tidak dapat
masuk seluruhnya.
Diving, adalah teknik penyelaman dengan alat bantu pernafasan dan
pakaian khusus. Teknik ini di lakukan pada lorong yang seluruh bagiannya
tertutup oleh air ( sump, siphon ). Untuk perbandingan resiko kematian
di cave diving adalah 60% tewas. Sedang resiko caving 15 %. Dengan
melihat perbandingan resiko kematian yang besar ini kita di tuntut untuk
ekstra hati - hati, seyogyanya tidak meneruskan penelusuran jika tanpa
alat pendukung yang standart.
c. Climbing.
Dalam suatu penelusuran gua terkadang kita menjumpai adanya water
fall ataupun lorong yang terletak di atas kita. Untuk dapat
meneruskan penelusuran kita harus menggunakan teknik - teknik Rock
Climbing. Seperti memasang pengaman sisip dan bor tebing untuk pembuatan
lintasan, yang melakukan adalah leader dan kemudian anggota yang lain
melewatinya dengan SRT. Teknik rock climbing harus bisa di
lakukan pada kondisi medan seperti :
* Aliran air yang deras dan kita tidak mengetahui kedalamannya.
* Gua yang berbentuk celah dan menyempit bagian dasarnya
* Sungai besar atau danau yang dalam.
* Pemasangan rigging pada waterfall.
* Menghindari calcite floor atau oolith floor.
SUMBER : http://www.belantaraindonesia.org/2009/06/teknik-penelusuran-gua-horizontal.html
Tuesday, May 15, 2012
Teknik Penelusuran Gua Horizontal
6:13 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment