Wednesday, February 22, 2012

WAJANBOLIC E-GOEN DAN RT/RW-NET


Internet murah barangkali merupakan impian tidak hanya bangsa Indonesia, tapi juga
semua orang di Dunia. Kita bangsa Indonesia cukup beruntung dan banyak terinspirasi
dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan antenna Wajanbolic egoen.


Gambar 2.8 Pak Gunadi dari Purwakarta, penemu antena Wajanbolic e-goen
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)
Teknik Antenna Wajanbolic egoen
merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng
atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya.
Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon
yang sebagian di lapisi oleh aluminium foil atau lakban aluminium, Wajanbolic egoen
dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps
untuk jarak sampai sekitar 34
km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam
sebuah jaringan RT/RWnet.
Gambar 2.10 Wajanbolic e-goen siap digunakan
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki

Ukuran antenna Wajanbolic egoen
relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9
cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cm
dari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang
fokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.
Gambar 2.9 Ukuran antenna Wajanbolic e-goen
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)

Teknik membuat Internet menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic egoen
tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagumkagum
karena sangat sederhana. Banyak
bangsa di duniapun belajar kepada bangsa Indonesia teknik membuat Internet murah
tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang pernah mengundang untuk memberikan teknik
antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan,
Nepal, Laos, Kamboja dan masih banyak lagi. Tampak pada gambar Onno W. Purbo
sedang mengajar di Pretoria, Afrika Selatan tentang membuat antenna kaleng kepada
bangsa di Afrika di tahun 2003.

Gambar 2.11 Onno W. Purbo mengajar pembuatan antena kaleng di Afrika Selatan tahun
2003 (koleksi Onno W. Purbo)

Gambar 2.12 Bentuk sambungan jaringan RT/RW-net
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)

Teknik akses Internet menggunakan Wajanbolic egoen
banyak digunakan untuk
membangun RT/RWnet
yang pada dasarnya membagi dan menggunakan secara beramairamai
sebuah akses Internet seperti di tampilkan pada gambar. Proses pembagian akses
Internet dilakukan oleh router. Sementara proses pengkaitan pengguna Internet dapat
dilakukan menggunakan kabel jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak
yang agak jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless
mengunakan antenna Wajanbolic egoen.
PERANGKAT KERAS
Menggunakan teknik RT/RWnet
ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan
biaya di tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW. Ratarata
biaya akses
Internet RT/RWnet
sekitar Rp. 50150.000,
per
bulan dengan Internet yang beroperasi 24
jam.
CONTOH 2.5
Kita semua pasti menginginkan Internet yang murah. Coba lakukan survey kecilkecilan
ke
kantor Telkom terdekat maupun operator handphone. Tanyakan berapa biaya yang
dibutuhkan untuk Internet agar beroperasi 24 jam. Harus dibagi berapa pelanggan agar
Internet 24 jam / hari dapat diperoleh seharga Rp. 5000,/
bulan? Mungkinkah itu
dilakukan? Coba diskusikan kemungkinan tersebut dengan temanteman
di kelasmu.

0 comments:

Post a Comment