Tuesday, May 15, 2012

Membuat Jalur Lintasan

Membuat dan merencanakan jalur lintasan adalah salah satu kemampuan dalam navigasi darat tingkat lanjut. Hanya sebagai contoh, apabila Anda mendaki gunung, Anda menggunakan jalur lintasan atau jalur pendakian sendiri. Bukan hal yang mudah, karena membutuhkan daya kepekaan yang tinggi.

10 Tips Susur Gua

Susur Gua atau Caving adalah alternatif lain bagi para penggiat alam bebas. Sebuah bentuk kegiatan yang juga memicu adrenalin serta ketangkasan tersendiri yang harus lebih dalam dipelajari bagi calon penyukanya. Indonesia sendiri memiliki banyak gua yang masih bisa di eksplorasi dengan ragam petualangan. Dan berikut ini 10 tips Susur Gua yang harus Anda ketahui.

Tips Mencegah Musibah Dalam Gua

Di dunia susur gua atau caving, ada dua musibah yang bisa terjadi, yakni incidence dan accident. Kegiatan yang menantang, dan cukup beresiko bagi penggiatnya yang tak mengetahui karakter maupun medan gua yang akan di telusuri. Sebaiknya, dimulai dari mengetahui bahaya - bahaya dan musibah yang bisa menimpa karenanya.

Karakter Gua

Setiap gua, bentuk dan karakternya berbeda, dan perbedaan itu menyebabkan metode untuk memasuki gua itu berlainan. Ada yang memanjat, memakai tali, dan bahkan ada yang berenang. Tetapi ada juga gua yang mudah di masuki karena jalan masuk gua tersebut telah di bangun dengan rapi dan baik. Selayaknya wisata gua. Beberapa penggemar olah raga ini ada yang datang ke gua untuk mengabadikan keindahan dan keajaiban gua, baik dekorasi guanya maupun beberapa hewan yang ada di dalam dua itu. Untuk tujuan itu, datanglah dengan membawa seperangkat alat foto.

Peralatan Wajib Dalam Susur Gua

Susur gua sangat bervariasi tantangannya. Mulai dari gua yang aman sampai gua yang penuh resiko. Apalagi jika kamu adalah tim ekspedisi untuk membuka ruang dan jalan penelusuran gua. Untuk mengurangi resiko yang mungkin bisa timbul, kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk peralatannya. Persiapan itu diperlukan untuk menghindari resiko yang paling berbahaya. Maklum, dalam olah raga ini, kamu tidak dapat mengandalkan pertolongan dari orang lain ( rescue team ) karena sulitnya medan yang dihadapi. Jadi, kamu harus mempunyai kemampuan menyelamatkan diri sendiri ( self rescue ). Untuk itu peralatan dibawa harus lengkap. Guna peralatan itu untuk membantu penelusuran atau menghangatkan tubuh. Beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam penelusuran gua diantaranya adalah:

Keindahan Dalam Kegelapan

Penelusuran gua atau caving cukup lama sebenarnya di kenal luas di Indonesia. Sekitar tahun 1980 an lah mulai marak di gemari. Ketika lembaga bernama Specavina ( Persatuan Speleologi dan Caving Indonesia ) mulai di bentuk di Bogor. Mulailah kegemaran baru ini menyebar dan utamanya di adakan oleh kampus - kampus. walaupun begitu, hobi ini agaknya di awal perkembangannya terseok - seok karena yang didalaminya tak melulu keterampilan fisik saja namun juga aspek ilmiahnya.

Vandalisme Gua

-->
Tindakan perusakan gua yang di lakukan oleh orang secara sengaja adalah vandalisme gua. Ketidaktahuan itu di sebabkan oleh berbagai macam hal, yaitu ketidaktahuan tentang biologi, ekologi, estetika, arkeologi, geohidrologi, paleontologi, dll. Intinya merusak adalah tak terpuji dan skandalisasi alam, serta sarkastisnya adalah tak berakal. Benar?

Tentang Susur Gua

Susur gua, atau dalam bahasa internasionalnya adalah Caving, adalah bagian dari seri petualangan di alam bebas. Kegiatan yang juga di sukai karena tantangannya sangat berbeda dengan kegiatan lain, semisal mendaki gunung atau arung jeram. Caving atau susur gua adalah kegiatan alam yang mencoba menelusuri alam di bawah tanah dalam keadaan gelap dan hanya menggunakan penerangan kecil, semisal senter. tapi bagi para Caver ( Penggiat susur gua ), itu menjadi tantangan tersendiri, setelah mendaki gunung, arung jeram maupun panjat tebing.

Kode Etik Penelusuran Gua

Setiap kegiatan dan komunitas pasti memiliki aturan main tertentu, juga kegiatan dan komunitas penelusur gua. Lalu bagaimana dengan Kode etik untuk penelusur gua?

Etika Penelusuran Gua

Penelusuran adalah hobi yang mengasyikkan. Ada perasaan yang tak bisa dilukiskan saat kita melakoninya. Tiap kali gua berhasil ditelusuri, ada banyak cerita yang bisa ditularkan. Dari situ bukan cuma kebanggaan tapi selalu memancing kerinduan untuk kembali lagi. Namun kita juga harus ingat, ada etika yang harus dipenuhi saat menelusuri gua.

Teknik Penelusuran Gua Horizontal

Medan pada gua horisontal sangat bervariasi, mulai pada lorong - lorong yang dapat dengan mudah di telusuri, sampai lorong yang membutuhkan teknik khusus untuk dapat melewatinya.

Perlengkapan Personal Untuk Caving

Persiapan untuk memasuki gua dibutuhkan perlengkapan yang lengkap, disamping peralatan yang dibutuhkan oleh Team, berikut adalah peralatan yang sebaiknya dipersiapkan untuk personal ( perorangan ), meliputi sepatu, cover all, hand glove, helm, boom dan lainnya, secara rinci disampaikan sebagai berikut dengan spesifikasinya persyaratan standart dan kondisi.

Sejarah Caving (Susur Gua) Di Indonesia

Caving atau penelusuran gua, boleh dibilang cukup lama dikenal Indonesia. Persisnya kegiatan ini sudah mulai marak tahun 1980 - an, ketika Persatuan Speleologi dan Caving Indonesia (Specavina) dibentuk di Bogor dengan tokoh-tokohnya antara lain dr. Ko King Tjoen, Norman Edwin ( alm ), Dr. Budi Hartono, dan Effendi Soleman. Mulailah dari sini kegiatan yang jadi hobi baru kala itu menyebar, terutama di kampus - kampus.

KETIKA ALAM BERSAKSI AKAN JATUHNYA SUKHOI

Jatuhnya pesawat Shukoi Superjet 100 disaksikan alam di Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang rimbun dan gelap. Tempat yang dimana adalah menjadi salah satu favorit para penggiat alam bebas, pendakian gunung. Sepantasnya kita panjatkan doa pada Tuhan Sang Pemilik Alam atas musibah ini.

Friday, May 11, 2012

Norman Edwin Sang Legenda

Norman Edwin adalah sosok legendaris di dunia alam bebas dan pendaki gunung. Seorang yang pemberani dan di cap sangat murah hati oleh keluarga, teman dan sesama rekan wartawan Kompas dan Majalah Jakarta Jakarta. Ia wafat pada pertengahan april 1992 saat melakukan pendakian di Gunung Aconcagua Argentina yang berketingian 6.959 mdpl. bersama rekannya Didiek Syamsu Wahyu Triachdi. Pendakian tersebut termasuk dalam Ekspedisi Sevent Summit Mapala UI yang menuju Aconcagua, Everest, Elbrus, Cartenz Pyramid, Mc Kinley dan Kilimanjaro. 

Jenis Arung Jeram

Arung jeram, kegiatan bersentuhan dengan alam yang menyenangkan bagi penggiat alam bebas, walau kadar bahayanya cukup tinggi, tetapi dengan menguasai tehnik dan mengenal jenisnya, maka segala hal yang berbau resiko bisa di minimalisir. Nah apa saja jenis arung jeram itu? Ini sedikit penambah pengetahuan.

Asal - Usul Arung Jeram

Asal - usul Arung Jeram, kegiatan olahraga air deras yang banyak di gemari oleh kalangan penggiat alam bebas sebagai lahan menguji keberanian diri dalam menghadapi derasnya arus sungai, silahkan di ketahui bagi para penggemarnya. Arung Jeram adalah olahraga yang penuh tantangan, tetapi bagi penyukanya, kegiatan tersebut menjadi favorit, alasannya, karena tantangannya. Dan berikut ini asal - usul Arung Jeram.

Tips Arung Jeram Bagi Pemula

Arung Jeram kegiatan di air deras yang menyenangkan. Tetapi banyak orang yang malas berkegiatan Arung Jeram atau rafting dengan alasan tidak bisa berenang atau juga tidak merasa mahir berenang. Padahal, tidak bisa berenang bukan masalah, Anda tetap bisa ikut merasakan betapa serunya Arung Jeram. Tetapi, resiko tetaplah ada, apalagi Arung Jeram adalah olahraga yang memicu adrenalin.

Gaya Dalam Panjat Tebing

-->
Onsight Free Solo
Istilah onsight berarti memanjat suatu jalur tanpa pernah mencoba dan juga belum pernah melihat orang lain memanjat dijalur tersebut. Jadi jalur tersebut dipanjat tanpa informasi apa-apa. Sedangkan solo berarti tanpa tali. Jadi onsight free solo berarti pemanjatan tali untuk pertama kali bagi seorang pemanjat tanpa informasi apa-apa.

Sejarah & Mengenal Panjat Tebing

-->
I.   SEJARAH PANJAT TEBING
Aktivitas panjat tebing sudah dikenal masyarakat sejak lama bahkan masyarakat tradisional, mereka melakukan pemanjatan guna mencari sumber kehidupan ataupun perlindungan, khususnya didaerah pantai dan kawasan karst untuk mencari sarang  burung atau sumber mata air. Tetapi mereka tidak memakai system dan prosedur yang baku seperti dalam olahraga panjat tebing sehingga faktor keamanan dan tingkat resiko yang dihadapi sangatlah tinggi.

Sejarah Panjat Tebing Indonesia

-->
1989 Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah.
Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini. Tim Panjat Tebing Yogyakrta / TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya. Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking.

Rock Climbing

Rock Climbing atau panjat tebing adalah kegiatan yang menyenangkan dan menantang bagi penyukanya. Walaupun kadar bahaya dari pemanjatan adalah besar, tetapi dengan peralatan yang lengkap dan tersedia, niscaya segala halangan itu bisa kita minimalisir dengan baik.

PERALATAN PANJAT TEBING

1. Tali
Fungsi utama tali adalah untuk melindungi pendaki dari kemungkinan jatuh sampai menyentuh tanah ( freefall ). Berbagai jenis tali yang digunakan dalam Panjat Tebing adalah :

Tehnik Turun Tebing

Turun tebing memerlukan tehnik guna menjaga keseimbangan badan dan turun dengan selamat tentunya. Tak mudah, tetapi juga tak terlalu sulit selama kita mau mengenalnya dan mau mempelajarinya disertai praktek yang relatif benar. Tehnik turun tebing ini di kenal di dunia panjat tebing dengan nama Rappeling. Tehnik ini di kategorikan sebagai tehnik yang sepenuhnya tergantung dari peralatan.

Artificial Climbing

Dalam panjat tebing, jika hanya dilihat dari bentuk penggunaan peralatatannya, hanya di bagi dalam dua kelompok besar, yakni, Artificial Climbing dan Free Solo. Yang mana dua kelompok tadi adalah bagian penting yang layak diketahui para penggiat panjat tebing, sehingga tak akan seadanya melakukan kegiatan tersebut seolah tanpa alur pengetahuan.

Berbagai Macam Panjat Tebing

Berbagai macam panjat tebing berikut ini dikhususkan bagi yang ingin mengenal lebih jauh tentang kegiatan alam terbuka panjat tebing atau bagi yang ingin lebih dalam lagi dalam melakukan kegiatan tersebut. Silahkan diketahui dan untuk menambah perbendaharaan pengetahuan anda semua. Cintai alam dengan mulai mengenal medan di alam terbuka.

7 Gunung Di Indonesia Bagi Pendaki Pemula

Mendaki gunung adalah kegiatan olahraga berat. Tetapi walau bagaimanapun, aktifitas mendaki gunung bisa dilakukan siapa saja, sehingga hampir setiap orang yang pernah menginjakkan kakinya di tengah alam terbuka pegunungan, kemudian akan mengaku jatuh cinta. Cinta pada pandangan pertama mereka jatuh kepada indahnya alam yang terbentang sejauh mata memandang.

Tips Aman Berlibur di Alam Bebas


 
-->
Menikmati liburan di alam bebas memang ampuh untuk melepas penat. Udara segar dan pemandangan apik yang ditawarkan membuat kita sekejap lupa akan rutinitas dan tumpukan pekerjaan di kantor. Namun, agar liburan berjalan mulus tanpa ada halangan dan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, sebaiknya kita memiliki persiapan yang matang sejak jauh hari.

Cara Mengatasi Gangguan Binatang Saat Di Alam Bebas

Dikala di alam bebas, sering dan bahkan pasti akan mendapatkan gangguan binatang, yang walaupun kecil, suka di anggap sepele, namun jika di rasakan sangatlah mengganggu. Nah tentunya ingin bebas dari gangguan bukan? Atau ingin melakukan cara agar gangguan binatang tadi bisa di atasi? Siap, ada trik - trik nya dan mudah di lakukan, tanpa biaya besar dan tak harus menuju UGD.

Tips Mencegah Hypothermia

Yang terpenting dalam kegiatan naik gunung atau kegiatan di luar (outdoor activity) adalah persiapan dan pengetahuan. Salah satunya mengetahui faktor apa penyebab hypothermia, gimana mencegah hal itu terjadi, apa aja yang perlu dilakukan dan juga tindakan apa yang perlu dilakukan kalau mulai merasakan kedinginan.

PERJALANAN/PENDAKIAN


Mendaki gunung adalah suatu olah raga keras, penuh petualangan dan membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan merupakan daya tarik dari kegiatan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah untuk menguji kemampuan diri dan untuk bisa menyatu dengan alam. Keberhasilan suatu pendakian yang sukar, berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
Di Indonesia, kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak Soekarno di pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya (sekarang Papua). Mereka adalah Soedarto dan Soegirin dari Indonesia, serta Fred Atabe dari Jepang. Pada tahun yang sama, perkumpulan-perkumpulan pendaki gunung mulai lahir, dimulai dengan berdirinya perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung WANADRI di Bandung dan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) di Jakarta, diikuti kemudian oleh perkumpulan-perkumpulan lainnya di berbagai kota di Indonesia.

JENIS PERJALANAN / PENDAKIAN
Mountaineering dalam arti luas adalah suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit dengan memakan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan-bulan.
Menurut kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering terbagi menjadi tiga bagian :

1. Hill Walking / Fell Walking
Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatan-peralatan khusus yang bersifat teknis.

2. Scrambling
Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, kadang-kadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan.

3. Climbing
Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus. Peralatan teknis diperlukan sebagai pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari.

Bentuk kegiatan climbing ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Rock Climbing
Pendakian pada tebing-tebing batu yang membutuhkan teknik pemanjatan dengan menggunakan peralatan khusus.
b. Snow & Ice climbing
Pendakian pada es dan salju.

4. Mountaineering
Merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian di atas. Waktunya bisa berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Disamping harus menguasai teknik pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai manajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian, dll.

KLASIFIKASI PENDAKIAN
Tingkat kesulitan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari pengembangan teknik-teknik terbaru. Mereka yang sering berlatih akan memiliki tingkat kesulitan / grade yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang baru berlatih.

Klasifikasi pendakian berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi (berdasarkan Sierra Club) :
Kelas 1 : berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki khusus (walking).
Kelas 2 : medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat dibutuhkan (scrambling).
Kelas 3 : medan semakin sulit, sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi tali pengaman belum diperlukan (climbing).
Kelas 4 : kesulitan bertambah, dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk anchor/penambat (exposed climbing).
Kelas 5 : rute yang dilalui sulit, namun peralatan (tali, sling, piton dll), masih berfungsi sebagai alat pengaman (difficult free climbing).
Kelas 6 : tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aid climbing).

SISTEM PENDAKIAN
1. Himalayan System, adalah sistem pendakian yang digunakan untuk perjalanan pendakian panjang, memakan waktu berminggu-minggu. Sistem ini berkembang pada pendakian ke puncak-puncak di pegunungan Himalaya. Kerjasama kelompok dalam sistem ini terbagi dalam beberapa tempat peristirahatan (misalnya : base camp, flying camp, dll). Walaupun hanya satu anggota tim yang berhasil mencapai puncak, sedangkan anggota tim lainnya hanya sampai di tengah perjalanan, pendakian ini bisa dikatakan berhasil.
2. Alpine System, adalah sistem pendakian yang berkembang di pegunungan Alpen. Tujuannya agar semua pendaki mencapai puncak bersama-sama. Sistem ini lebih cepat, karena pendaki tidak perlu kembali ke base camp, perjalanan dilakukan secara bersama-sama dengan cara terus naik dan membuka flying camp sampai ke puncak.

PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG
Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :

1. Sifat mental.
Seorang pendaki gunung harus tabah dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan di alam terbuka. Tidak mudah putus asa dan berani, dalam arti kata sanggup menghadapi tantangan dan mengatasinya secara bijaksana dan juga berani mengakui keterbatasan kemampuan yang dimiliki.

2. Pengetahuan dan keterampilan
Meliputi pengetahuan tentang medan, cuaca, teknik-teknik pendakian pengetahuan tentang alat pendakian dan sebagainya.

3. Kondisi fisik yang memadai
Mendaki gunung termasuk olah raga yang berat, sehingga memerlukan kondisi fisik yang baik. Berhasil tidaknya suatu pendakian tergantung pada kekuatan fisik. Untuk itu agar kondisi fisik tetap baik dan siap, kita harus selalu berlatih.

4. Etika
Harus kita sadari sepenuhnya bahwa seorang pendaki gunung adalah bagian dari masyarakat yang memiliki kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku yang harus kita pegang dengan teguh. Mendaki gunung tanpa memikirkan keselamatan diri bukanlah sikap yang terpuji, selain itu kita juga harus menghargai sikap dan pendapat masyarakat tentang kegiatan mendaki gunung yang selama ini kita lakukan.
SUMBER :  http://komunitasbocahgunung.blogspot.com

 

TEKNIK MENDAKI GUNUNG

Mendaki gunung pada dasarnya adalah olah raga berjalan, namun dengan beban ransel melintasi lembah, mendaki tebing, atau menuruni punggungan yang dalam, tentunya membutuhkan suatu keseimbangan.

Perlengkapan Mendaki Gunung

  -->













PERSIAPAN BAGI SEORANG PENDAKI GUNUNG

Untuk menjadi seorang pendaki gunung yang baik diperlukan beberapa persyaratan antara lain :